Penyebab Banyak Retakan pada Ban Mobil
Ban mobil retak bisa terjadi karena berbagai hal mulai dari faktor usia pakai, cuaca, hingga karena tekanan angin yang tidak sesuai standar. Mobil dengan ban yang retak masih bisa digunakan asalkan hanya mengalami retak halus dan dangkal.
Namun jika dibiarkan, maka retakan halus pada ban akan semakin banyak dan bisa membahayakan keselamatan dalam berkendara. Sebenarnya, apa saja yang bisa membuat ban mobil menjadi retak? Berikut informasinya.
Faktor Pemicu yang Menyebabkan Ban Mobil Retak
Retakan halus pada ban mobil sebenarnya merupakan kondisi yang wajar. Berikut beberapa faktor pemicu yang munculnya keretakan pada ban mobil.
-
Usia Pemakaian
Hal utama yang menjadi pemicu keretakan pada ban mobil adalah telah melewati masa pakainya. Kondisi ban yang telah lama digunakan akan menjadi rapuh dan kering sehingga mudah retak karena tingkat elastisitasnya semakin menurun.
Untuk itu, segera ganti ban mobil Anda jika telah berusia lebih dari 4 tahun masa pemakaian
-
Tekanan Angin
Faktor kedua adalah jika tekanan angin pada ban mobil tidak sesuai standar pabrikan. Menggunakan tekanan angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bisa membuat penyebaran beban di permukaan ban terjadi secara tidak merata.
Ketidaksesuaian tekanan angin bisa mengakibatkan timbulnya stres sehingga meningkatkan risiko ban mobil retak.
Apalagi ban terus digunakan, kondisi yang demikian akan memperbesar kemungkinan timbulnya retakan halus dan bahkan ban mobil bisa robek.
Demi meminimalisir terjadinya retak halus, sebaiknya lakukan pengecekan ban setidaknya setiap 10 hari sekali sedangkan dengan tekanan angin ideal sekitar 30-35 psi untuk setiap ban mobil.
-
Cuaca Ekstrem
Cuaca yang terlalu ekstrem dan kerap berubah bisa memengaruhi kondisi ban mobil Anda. Pasalnya, material ban yang terbuat dari karet jika terkena air, panas, atau tingkat kelembaban yang selalu berubah membuat karet ban mobil bagian luar menjadi retak.
Meskipun demikian, permukaan ban yang retak halus sampai dengan 1 mm akibat cuaca ekstrem bukan merupakan masalah yang besar.
Sebab, yang retak hanya di bagian permukaan luarnya saja, sedangkan struktur bagian dalam ban mobil belum tentu ikut rusak.
Hindari melakukan penambalan jika ban mobil retak disebabkan oleh cuaca yang ekstrem.
Sebab, proses penambalan dilakukan dengan cara menusuk-nusuk ban yang bisa menyebabkan struktur benang ban menjadi putus dan pelindung bagian dalam menjadi lemah.
Untuk kendaraan di luar negeri biasanya menggunakan bank khusus baik untuk musim panas maupun musim dingin. Berbeda dengan Indonesia yang bisa menggunakan ban mobil all season.
-
Kelebihan Muatan
Membawa penumpang atau barang muatan secara berlebih juga bisa membuat ban mobil tentan retak, bahkan di beberapa kasus ban bisa langsung pecah. Untuk itu, pastikan untuk mengangkut beban muatan sesuai dengan load index ban.
-
Paparan Zat Berbahaya
Retaknya ban mobil juga bisa disebabkan oleh paparan zat kimia berbahaya yang ada pada produk tertentu seperti shampo dan semir untuk mobil.
Bahan-bahan kimia tersebut akan menyebabkan ban menjadi keras sehingga membuat permukaan ban menjadi retak. Sebaiknya gunakan produk pembersih khusus dengan kandungan yang aman bagi ban.
Selain itu, hindari penggunaan cairan pembersih, atau shampo khusus bodi mobil untuk diaplikasikan ke bagian ban, begitu pula dengan deterjen dan semir jenis tertentu. Sebab, ban yang terlalu sering disemir justru membuat permukaan ban mudah retak.
-
Keausan Berlebihan
Faktor pemicu yang terakhir adalah kondisi ban yang aus secara berlebihan akibat terlalu sering melintasi jalanan yang kasar, berbatu, atau berlubang.
Keausan yang terjadi secara berlebihan akan menyebabkan struktur ban kian melemah sehingga timbul retak halus pada ban.
Anda bisa melakukan perawatan ban mobil retak bersamaan dengan saat servis rutin di bengkel resmi. Biasanya, mekanik akan memeriksa tekanan angin dan mengembalikan tekanannya ke ukuran standar.