Apakah Menggunakan Rem Tangan saat Mobil Berjalan Bisa Merusak Sistem Rem?

icon 27 March 2025
icon Admin

Saat berkendara, pengemudi sering kali menggunakan berbagai fitur keamanan untuk menjaga stabilitas kendaraan. Salah satu fitur yang penting namun kerap disalahgunakan adalah rem tangan. 

Banyak pengemudi yang tanpa sadar menarik atau membiarkan komponen ini dalam kondisi aktif saat mobil masih berjalan. Kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah serius, mulai dari gangguan performa kendaraan hingga risiko kecelakaan yang lebih tinggi.

Meskipun rem ini dirancang untuk menahan mobil agar tetap diam saat diparkir, penggunaannya yang tidak tepat bisa berakibat fatal. 

Bahaya Gunakan Rem Tangan saat Mobil Berjalan

Ketika rem ini digunakan saat mobil masih bergerak, berbagai masalah dapat terjadi. Berikut beberapa dampak negatif yang bisa muncul:

  • Kesulitan Manuver

Penggunaan rem ini dalam keadaan mobil melaju dapat menghambat pergerakan kendaraan. Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terus menerus terjadi antara kampas rem dengan tromol atau cakram. 

Akibatnya, mobil menjadi lebih sulit dikendalikan, terutama saat berbelok atau bermanuver di tikungan tajam. Kesulitan ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat berkendara di jalanan yang ramai atau licin.

  • Mengalami Overheat

Gesekan yang terjadi akibat rem tangan yang aktif saat mobil berjalan dapat menyebabkan panas berlebih atau overheat pada sistem pengereman. 

Jika kondisi ini berlangsung lama, komponen rem bisa mengalami kerusakan permanen, seperti deformasi pada cakram atau tromol rem. 

Overheat juga dapat mengurangi efektivitas pengereman, sehingga membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.

  • Berisiko Alami Kecelakaan

Salah satu bahaya terbesar dari penggunaan rem yang tidak sesuai adalah meningkatnya risiko terjadinya kecelakaan di jalan. 

Ketika rem ini dibiarkan dalam kondisi aktif saat mobil masih bergerak, kendaraan tidak dapat melaju dengan mulus, sehingga mempengaruhi stabilitas dan keseimbangan saat berkendara. 

Pengemudi bisa mengalami kesulitan dalam mengendalikan arah mobil, terutama saat berbelok atau menghindari rintangan secara tiba-tiba. 

Dalam kondisi darurat, sistem pengereman juga tidak dapat bekerja secara optimal, yang dapat memperlambat respons kendaraan terhadap perintah rem. 

Akibatnya, potensi terjadinya tabrakan dengan kendaraan lain atau tergelincir di jalanan yang basah dan licin menjadi jauh lebih tinggi, membahayakan keselamatan pengemudi serta penumpang.

  • Kampas Rem Cepat Aus

Penggunaan rem yang tidak tepat dapat mempercepat proses keausan pada kampas rem. Saat kampas rem terus bergesekan dengan cakram atau tromol dalam waktu yang lama, lapisan kampas akan semakin menipis dan kehilangan daya cengkeramnya. 

Akibatnya, komponen ini harus diganti lebih cepat dari jadwal perawatan yang direkomendasikan pabrikan. 

Jika kampas rem sudah mengalami keausan yang signifikan, efektivitas sistem pengereman akan menurun drastis, sehingga mobil membutuhkan jarak pengereman yang lebih panjang. 

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama dalam situasi darurat atau di jalanan yang licin. 

Oleh karena itu, memastikan kampas rem tetap dalam kondisi baik melalui penggunaan rem yang benar serta perawatan rutin sangatlah penting untuk menjaga keselamatan berkendara. 

Agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal dan aman digunakan, penggunaan rem harus dilakukan dengan bijak. Rem ini hanya boleh diaktifkan saat kendaraan dalam posisi diam atau saat parkir di medan miring. 

Menggunakan rem ini saat mobil masih berjalan dapat menyebabkan berbagai masalah serius, seperti kesulitan manuver, overheat, risiko kecelakaan, serta keausan kampas rem yang lebih cepat.